Fitrah Cinta Dibalik Luka yang Mendera


*_Fitrah Cinta Dibalik Luka yang Mendera_*
Karya: Firdani Nur Afiqoh

Pagiku masih Senantiasa Bersamamu. Walaupun Tak Ada Yang Terbaru Untukku. Kau masih ada dalam kehidupanku Walau cemburu, Rindu, Sendu dan malu bercampur jadi satu. Kau masih hadir melewati hari-hariku Yang kelabu. Kau masih sama seperti dahulu, tak ada warna ungu / biru / apapun itu. Kau masih tetap menjadi waktuku, waktu buat mereka yang hatinya pilu, waktu buat mereka yang wajahnya sayu, waktu buat mereka yang menunggu, waktu buat mereka yang mencintaimu, waktu buat mereka yang jadi pengganggu, waktu buat mereka yang di kalbu, waktu buat mereka yang kutu buku. Waktu buat mereka yang haus ilmu, waktu buat mereka yg berterbangan dan Berkeliaran seperti bulu-bulu dan Kupu-kupu. Waktu buat kamu,
ya kamu. 🌤️

Suatu Rasa yang paling indah dalam hidup adalah cinta. Rasa yg lebih dalam dari lautan yang dalam dan lebih tinggi dari langit yang mengangkasa.
Saat jatuh, semua jadi indah bagai pelangi. Namun sayang rasa yang paling perih dalam hidup juga adalah cinta. Tanyakan pada mereka yang lagi patah hati, depresi dikhianati, yang kadang sampai berpikir untuk bunuh diri.
Cinta yang awalnya bagai pelangi berubah seperti belati. Mencabik cabik rasa hingga ke relung hati.
*Dikutip dari buku Apa Kabar Rindu: 13*

Kadang kita harus meneladani matahari. Ia cinta pada bumi; tapi ia mengerti; mendekat pada sang kekasih justru membinasakan.
Seperti halnya cinta yang saya alami dulu waktu saya masih SMA, saya mulai merasakan adanya jatuh cinta pada pandangan pertama. Banyak orang mengatakan hanya cinta monyet, saya sendiri tidak tahu arti cinta sesungguhnya. Namun, saya selalu bertanya-tanya apa sih cinta itu?

Batin terasa gelisah tak beraturan. Kemudian saya memutuskan untuk menceritakannya pada sahabat saya. Akhirnya sahabat saya mengenalkan saya dengan seseorang temannya, dan ia mengajak saya kesuatu tempat.
"Kemana?"
Dia hanya menjawab "gak usah banyak tanya" jawabnya singkat !!

Setelah sampai ditempat saya pun bertemu dengan seorang laki-laki, ia adalah teman dari sahabatku ini.
Secara tidak sadar, ternyata pria itu memperhatikan saya sedari tadi dengan tatapannya yang tajam.

Saya pun menduduk malu, merasa terlalu berlebihan ia memperhatikan saya. Saya pun sedikit risih dan bergindik dengan pandangan itu.
Diawali dengan perbincangan singkat, ia memulai perkenalan, ucapannya yang terkesan sopan membuat saya tergoda pada pandangan pertama, hati saya bertanya, "Apakah ini namanya cinta?" 👩‍❤️‍👨

Singkat Cerita, setelah pertemuan itu, tiba-tiba dia langsung chat dan mengajak telepon-an terus setiap malam, dari situlah hubungan saya tetap berjalan. Namun, setelah berjalan beberapa bulan, cinta yang awalnya terasa biasa-biasa saja, kemudian berujung kemaksiatan, dengan melakukan maksiat terus menerus melalui tatapan, pegangan tangan, membuat saya lupa akan segalanya.

Cinta membuat saya tidak bisa berfikir logis. Karena nikmatnya maksiat dalam bercinta itu indahnya hanya sesaat. Saat kita mulai teriring menyadari kesalahan dan kealphaan kita dimasa lalu, kadang membuat saya malu, malu pada diri saya sendiri. Malu kepada tuhan, malu pada alam yang ikut menyaksikan kejadian demi kejadian yang memalukan saat itu. Hati menangis teriris mengenang semua dosa-dosa yang telah berlalu.

Dari situlah mungkin Allah masih sayang kepadaku menunjukkan jalan yang terbaik untukku. Akhirnya saya pun memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengannya.

Saya berkata kepadanya, "kita jalani hidup kita masing-masing, kita perbaiki diri kita masing-masing, karena cinta sesungguhnya tidak melakukan maksiat melainkan saling mendoakan, meminta petunjuk Allah, memperbaiki kualitas ibadah kepada Allah SWT, menjalankan amal ma'ruf (Amal Shaleh) dan menjauhi Nahi Mungkar (kemungkaran)".

Lantas dia hanya meneteskan air matanya, dan ikhlas menerima keputusan yang telah saya buat. Hingga sampai saat ini kami hanya berteman dan dia pun akhirnya dijodohkan oleh orang tuanya.
Saya sebagai teman hanya bisa mendoakan yang terbaik untuknya, semoga dia selalu diliputi kebahagia dengan siapapun yang menjadi pilihan hidupnya.
Jalan hidup terus berlanjut. Akhirnya dia pun menikah, dan saya pun melanjutkan misi saya untuk terus melanjutkan pendidikan dan cita-cita saya untuk dapat mencetak generasi masa depan yang lebih baik. Setelah kejadian itu pula, saya memutuskan untuk berubah, dengan banyak mengikuti beberapa kegiatan seminar ataupun lomba seperti lomba cipta puisi, cipta Cerpen, menulis Blogger dan lain-lain. Disitulah saya mencurahkan kesedihan dan kekecewaan saya. Tak disangka-sangka, akhirnya puisi dan cerpen saya pun dibukukan. Dan saat ini saya lebih aktif dalam berorganisasi dan berbisnis. Kini saya bisa lebih tenang dalam menjalani kehidupan, dan lebih fokus dalam melanjutkan pendidikan. Saya sadar bahwa CINTA yang baik, hanya akan didapatkan dengan cara yang baik juga. Dan dalam berpacaran, seseorang hanya akan mendapati kerugian dan rasa penyesalan😌

#Kata pujangga: "CINTA ibarat perang"
Amat mudah memulainya tapi sangat sulit untuk mengakhirinya.
Sedangkan akibat terbesar dari perang itu adalah *kenangan.*
Tak peduli kenangan itu menyenangkan atau menyedihkan.
*Menutup Luka* Adalah mustahil lupakan seseorang dengan niat ingin lupa. Karena semakin ingin dilupa akan semakin diingat. Jadi move on itu bukan hanya tentang lupa, tapi bagaimana bisa "tersenyum" saat hati terkenang luka.
Cara terbaik untuk move on adalah berdamai, menerima dan memaafkan. Seperti ingatan pada kematian, tahu dia pasti datang tapi hati selalu "lupa" padanya. Yakin suatu saat pasti mati tapi tetap "optimis" jalani hari.
Kenapa hati tidak terlalu bersedih dengan fakta bahwa suatu saat nanti pasti mati? Karena hati hanya bisa menerima, mempersiapkan, dan memberikan yang terbaik untuk menghadapinya.
_
*Bersambung*😅🤗

Akhir kata saya mohon maaf bila ada salah🙏
Bila benar itu datangnya dari Allah, bila salah maka itu dari kebodohan saya sendiri🙏
*Yang lagi sedih karena CINTA, udah istirahat dulu sedihnya! Karena sedih juga butuh jeda. Yaaah😅*
Salam Keren Setiap Hari🤗
*Selamat beramal, berkarya, belajar dan bekerja untuk menjadi KEREN di dunia dan akherat. Aamiin*
Terimakasih

Lamongan, 27 Juni 2020



Komentar

Postingan populer dari blog ini

FATIHAH NUR ISTIQOMAH

DIRA ANDRAYANI

NUR MALASARI