ILMU PSIKOLOGI



1. Hitam

Menurut pakar mode dan gaya, Karen Haller, hitam adalah warna yang dianggap serius.

Sementara itu, menurut penelitian di bidang psikologi, warna hitam dianggap oleh orang lain sebagai indikator prestise, kekuasaan, keseriusan dan kecerdasan.

Oleh karena itu, banyak universitas di Eropa memiliki jubah kelulusan berwarna hitam.

Jika kamu sering menggunakan warna ini, kamu ambisius, memiliki tujuan, tetapi juga sensitif.

Selain itu, kamu emosional dan mudah bersemangat, meskipun sering berusaha menyembunyikannya.

Warna hitam membantumu mengalihkan perhatian lingkungan dari penampilan ke kepribadian.

Kualitas internal seseorang merupakan hal yang paling penting bagimu.

2. Cokelat

Cokelat adalah warna bumi.

Warna dari sesuatu yang andal, kuat dan stabil.

Begitulah kepribadian dari orang yang menyukai warna ini.

Jika kamu menyukai warna cokelat, kamu agak konservatif.

Namun, kamu menghormati orang tua, selalu mencari kedamaian, stabilitas dan kekuatan dalam segala hal.

Wanita yang berpakaian cokelat atau pria berjaket cokelat memberikan kesan orang yang dapat diandalkan, cerdas dan rasional.

3. Biru

Jurnalis dan psikolog, Lisa Johnson Mandell menulis, biru adalah warna terbaik untuk wawancara karena memberikan kesan kepercayaan dan keandalan.

Oleh karena itu, banyak seragam kerja atau pakaian bisnis yang berwarna biru.


Para ilmuwan dari University of British Columbia mengadakan studi tentang pengaruh warna.

Hasilnya, warna biru gelap memiliki efek menenangkan.

Orang cenderung mengaitkan warna biru dengan kecerdasan, kepercayaan, efisiensi dan ketenangan.

Pakaian berwarna biru sering kali dipilih oleh orang-orang yang baik hati, simpatik, sopan dan bahkan pemalu.

Seperti dikatakan para psikolog, orang yang berpakaian biru akan menjadi orang tua yang hebat atau pekerja teladan.

Sikap tenang dan seimbang adalah dua kualitas paling umum yang ditemukan oleh penyuka warna biru.

4. Hijau

Para ilmuwan dari Universitas Amsterdam mengatakan, warna hijau mempertahankan suasana hati yang baik di dalam diri dan lingkungan seseorang.

"Sisi menyenangkan warna hijau berasal dari keterkaitannya dengan alam, yang menyebabkan perasaan damai dan puas," kata Leatrice Eiseman, direktur eksekutif Pantone Colour Institute dan penulis buku 'More Alive With Color'.

Jika kamu memilih warna hijau sebagai warna favorit pada pakaian, kamu adalah pemimpin yang aktif.


Kamu selalu hidup di lingkungan yang baik dan stabil secara finansial.

Kamu juga sosok yang peduli, baik hati dan lembut.

5. Ungu

Di masa lalu, ungu sering menjadi representasi dari keluarga kerajaan dan masyarakat yang lebih tinggi.

Warna ungu bermakna kecanggihan, kekayaan, dan kemewahan.

Cleopatra dikenal tergila-gila dengan warna ungu.

Selama masa-masa ini, hanya orang kaya yang mampu mengenakan warna ungu.

Saat ini, warna ungu pada pakaian menunjukkan kreativitas, wawasan dan mencintai seni.

Menurut para ahli, orang yang memakai warna ungu adalah sosok yang emosional dan sensitif.

Jika kamu salah satunya, kamu adalah pelamun, memiliki semangat dan penyayang.

Kamu juga tidak dapat diprediksi.

Berurusan denganmu dapat menjadi mudah dan sulit secara bersamaan.

6. Merah

Manajer merek pakaian pria Italia Eredi Pisano, Kenny Frimpong mengatakan merah adalah warna gairah dan kekuatan.

Kamu harus memberikan preferensi pada warna ini jika kamu ingin membujuk atau mengesankan seseorang.

Nuansa merah terang menarik perhatian orang yang mengenakannya.

Orang cenderung mengaitkan warna cerah dengan energi, gerakan dan kegembiraan.

Psikolog dari University of Rochester menemukan, pria lebih tertarik pada wanita yang memakai warna merah delima.

"Merah adalah stimulan bagi pria," kata Abby Calisch, seorang profesor psikologi di Eastern Virginia Medical School di Norfolk, Virginia.

Kamu yang sering memakai warna merah cerah adalah sosok yang mudah bergairah, sedikit egois dan rentan kecanduan.

7. Kuning

Kuning adalah warna kebahagiaan, matahari dan tawa.

Studi menunjukkan, warna kuning meningkatkan produksi serotonin di otak, mempercepat metabolisme dan mengangkat suasana hati bagi semua orang di sekitarnya.

Selain itu, warna kuning meningkatkan konsentrasi dan perhatian.

Oleh karena itu, warna ini sering digunakan pada papan iklan, situs iklan, rambu-rambu jalan dan garis jalan.

Para ahli mengatakan, warna kuning pada pakaian sering digunakan oleh orang yang aktif, kreatif dan kecanduan.

Jika kamu salah satunya, kamu adalah pemimpi dan petualang yang cerdas.

Kamu siap menjelajah dan menaklukkan dunia.

8. Putih

Putih adalah simbol kebebasan, kemurnian, kepolosan dan kesederhanaan.

Itu sebabnya, banyak orang memutuskan untuk membeli sesuatu yang putih ketika mereka memulai sesuatu yang baru dalam hidup mereka.

Warna putih merepresentasikan orang yang dapat diandalkan, mencintai kebebasan dan memandang kehidupan dengan optimis.

Jika kamu sering mengenakan pakaian warna putih, kamu sangat rapi dan terorganisir dalam segala hal yang kamu lakukan.

Kamu menyukai awal yang baru dan berjuang untuk kesempurnaan.

Secara umum, putih dapat dikenakan oleh banyak tipe kepribadian yang berbeda karena ini adalah warna netral.

9. Pink

Pink adalah warna feminin, tetapi juga bisa dilihat di lemari pakaian anak-anak atau boneka Barbie.

Namun, bagi mereka yang usianya lebih dewasa, warna pink yang lembut lebih disukai karena mewakili feminitas.

Pink lembut dianggap tenang, hangat dan feminin.

Warna ini merupakan salah satu obat penenang paling kuat.

Oleh karena itu, di beberapa penjara, dinding dicat dengan warna pink agar mengurangi tingkat agresi.

Menurut para psikolog, orang yang suka pink itu romantis, optimis dan benar sendiri (dalam arti yang baik).

Jika kamu salah satunya, kamu adalah orang yang menghargai kebaikan dan kenyamanan di atas segalanya.

10. Oranye

Oranye selalu memberikan suasana pesta yang menyenangkan.

Warna ini juga merepresentasikan kehangatan dan oportunistik.

Oranye adalah warna ceria, kreatif dan menarik.

Jika kamu sering mengenakan pakaian berwarna oranye, kamu optimis, energik dan ceria.

Kamu bersemangat untuk berubah.

Meskipun kamu orang yang sedikit eksentrik, kamu tetap bisa menjadi ambisius dan bijaksana.

11. Abu-abu

Seperti yang sering dikatakan oleh pengatur gaya, abu-abu adalah warna keseimbangan, tidak gelap atau cerah.

Jika kamu memiliki banyak pakaian abu-abu, kamu ingin tetap tidak terlihat oleh orang lain.

Abu-abu dan bayangannya adalah simbol ketenangan, dimensi dan kedewasaan.

Banyak pria paruh baya mengenakan jas abu-abu, sementara wanita usia lebih tua mengenakan gaun abu-abu.

Karena ini adalah warna netral, sangat sulit untuk mengkarakterisasi orang yang memilihnya.

Kamu bisa menjadi seseorang yang mematuhi aturan, bijaksana, rendah emosi dan kategoris.

Namun, dalam kebanyakan kasus, kamu adalah orang yang tidak suka menarik perhatian dan mencoba netral.


*Fakta Dibalik Perpisahan Menurut Psikologi*

1. Meninggalkan Perasaan Sedih

Setiap perpisahan pasti meninggalkan bekas luka dan perasaan yang sedih, bahkan teramat sedih.

Apapun perpisahan itu baik bercerai, meninggal atau ditinggalkan tanpa sebab pastinya membuat perasaan pasangan hancur, sedih dan kecewa. Ada yang meninggalkan tanpa penjelasan pasti dan ada juga dengan alasan tertentu memilih berpisah.

Perasaan sedih sering terjadi akibat rasa kecewa dan juga tidak menyangka kalau orang yang selama ini dicintai memilih untuk pergi meninggalkan Anda dengan jalan perpisahan.

Apabila salah satu pasangan tidak bisa menerima kenyataan pahit tersebut bisa berdampak kepada depresi atau bunuh diri.

2. Meninggalkan Kesan Canggung atau Sungkan

Salah satu contoh fakta dibalik perpisahan menurut psikologi adalah meninggalkan perasaan sungkan dan cangkung kepada mantan pasangan. Karena perpisahan yang memisahkan banyak hal, maka ketika bertemu kembali akan ada perasaan aneh, canggung dan sungkan untuk memulai sapaan atau sekedar sapa dan senyum.

Apalagi perpisahan terjadi secara tidak baik maka kesan menghindar lebih baik dipilih daripada harus bertemu dan bertatapan muka.

Hal inilah yang menjadi kebiasaan orang dalam menyikapi mantan pasangan diluar kemampuannya.

3. Menjadi Bahan Intropeksi Diri

Setiap perpisahan memiliki dua kemungkinan, bisa memiliki manfaat dan juga memiliki dampak negatif bagi salah satu pasangan.

Namun, yang menjadi alasan penting sebuah perpisahan adalah mampu menjadikan seseorang lebih intropeksi diri.

Lebih bercermin dari pengalaman dan kejadian yang terjadi dengan banyak mengoreksi kesalahan yang sudah dilakukan.

Baik kesalahan yang disengaja maupun yang tidak, perpisahan terkadang membuat seseorang lebih dewasa dan mampu untuk menyikapi setiap masalah menjadi bahan renungan dan kesadaran diri agar bisa diperbaiki kearah yang lebih baik lagi.


4. Meninggalkan Rasa Trauma

Baik bagi pasangan atau pun buah hati yang namanya perpisahan pasti menimbulkan rasa trauma, takut, marah dan juga kecewa.

Ada perasaan dendam terhadap pasangan maupun orangtua, hal ini yang menjadi masalah apabila perpisahan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik.

Dan secara psikologi dapat berdampak kepada kejiwaan pasangan dan juga anak. Pasangan bisa trauma untuk mencari pasangan baru, dan bagi si anak merasa trauma memiliki orangtua yang baru.

Sehingga akan sulit untuk membuka diri dan hati apabila rasa trauma tersebut terlalu parah dan tidak segera diterapi.

5. Hilangnya Rasa Sayang dan Cinta

Fakta dibalik perpisahan menurut psikologi lainnya adalah hilangnya perasaan cinta, kasih dan sayang antara satu sama lainnya.

Pasangan akan dengan mudah menghilang atau pergi setelah memilih berpisah, walau masih ada sisa cinta dan kasih terhadap salah satu pasangan.

Namun, kalaupun sudah tidak bisa disatukan kembali maka lambat laun perasaan itu akan hilang dengan sendirinya seiring dengan waktu dan kesibukan yang dilakukan.

Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk berpisah sebaiknya koreksi terlebih dahulu hati dan perasaan Anda, sebelum datang penyesalan di kemudian hari.

6. Renggangnya Tali Silahturahmi

Perpisahan juga dapat berdampak kepada fakta bahwa jalinan silahturahmi yang memburuk. Pasti perpisahan akan merenggangkan hubungan antara kedua belah pihak, jika hadir seorang anak didalamnya maka anak tersebut akan sangat terpengaruh oleh sikap kedua orangtuanya.

Hal ini tentu berdampak negatif bagi tumbuh kembang kejiwaannya. Sebisa mungkin jika berpisah mash tetap untuk menjalin hubungan walau hanya sekedar saja. Agar hal ini mampu mencairkan suasana hati anak kepada kedua orangtuanya.

Namun, jika belum memiliki anak maka kembali lagi kepada pilihan kedua belah pihak apakah memilih masing – masing atau masih bisa berubah menjadi teman.

7. Menjadi Beban Mental

Berikutnya fakta dibalik perpisahan menurut psikologi hal ini bisa menjadikan beban mental yang berat bagi pasangan, anak atau keluarga lainnya.

Menjadi single parent tidak mudah, jika salah satu pondasi hilang maka akan terasa sekali dalam segi ekonomi. Belum lagi harapan dan impian memiliki masa depan yang bahagia tiba – tiba sirna karena perpisahan yang terjadi.

Apabila pasangan tidak siap dalam itu, maka bisa mengganggu kejiwaaan pasangan lainnya.

Oleh karena itu pentingnya berkomunikasi dalam banyak hal, apapun yang diharapkan dan diinginkan apabila sewaktu – waktu tidak dapat terwujud maka sudah siap untuk menerima kenyataan tersebut.

Belum lagi menghadapi kehidupan sosial yang bisa menjadi cemoohan banyak orang karena memilih menjadi single paren dan sebagainya.


#Menurutpsikologi
#Meaningfulpschology

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FATIHAH NUR ISTIQOMAH

DIRA ANDRAYANI

NUR MALASARI