MENGENAL FATIMAH AZZAHRA, PUTRI RASULULLAH SHALALLAHU 'ALAYHI WASALLAM.




Yukk simak dulu
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️



➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
💜 *SELAYANG PANDANG TENTANG MS* 💜
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Sister and bro fillah... kalian pasti bertanya-tanya bukan? Apasih Komunitas Muslimah Squad (MS) itu? Apa saja bidang nya? Terus Siapa pendirinya? 🤔

Eeiitsss,. .dari pada hanya mendengar bisikan bisikan tetangga, mending kenalan langsung yahh sama komunitas nya 🤭🤭 seperti kata pepatah " _tak kenal maka tak sayang_ ". Yukkk kenalan sama MS biarr semakin sayang dan senang mengikuti kegiatan, kajian dan seminar-seminar yang di adakan oleh MS

▶️Muslimah Squad adalah suatu komunitas muslimah yang didirikan tanggal 17 Mei 2020. Oleh ukhty Rodika Sima Arif Sagala dan temannya ukhty Yunita yang dibimbing langsung oleh Habib Sandi,Syarifah Bilqis, akhi rizal dan ukhty sofi yang sekarang menempuh pendidikan S1 nya di tunisia. Komunitas ini didirikan  bertujuan untuk menghimpun dan menjadi partner setiap muslimah Indonesia untuk menjadi lebih baik lagi, yang akan berkontribusi dalam bidang keagamaan maupun bidang kependidikan..Muslimah Squad memang sering mengadakan kajian khusus untuk Muslimah, eittts, tapi bro fillah jangan khawatir😁
Kami juga akan mengadakan acara khusus yang terbuka untuk siapaa saja. Jadi jangan bersedih yah 😊nantikan saja program menariknya dan jangan sampai ketinggalan.

Lalu gimana tuh buat mewujudkan tujuan itu?🤨🧐

Nah, di MS sendiri memiliki beberapa visi misi untuk merealisasikan tujuannya dong pastinya...😁
▶️Untuk membentuk seorang muslimah yang berkarakter, kreatif, dan berakhlaqul karimah MS memiliki banyak program, misalnya nih:
📌Seminar rutin, baik seminar nasional maupun internasional
📌Writing class
📌Kelas bahasa Arab dan bahasa Inggris
📌ODOJ(One Day One Juz)
📌Editing Challange

Udah itu aja?..  eitsss🤫
Masih banyak lagi kejutan buat kalian dengan kegiatan-kegiatan yang pastinya produktif dong...
Penasaran❓❓
Gabung yukkk...

 *Gratis* kok...😉

 *Q* :  Malu kak🙈
Kalau ikut komunitas dengan program kaya gini minder, kan gak punya bakat yang sesuai program komunitas😔
 *A* :Tenang ya.. kita belajar dari nol bareng-bareng kok, kita sama-sama melangkah buat jadi muslimah yang lebih baik, _*komunitas ini bukan untuk  berkumpul mereka yang sudah baik, tapi dikomunitas ini kita sama-sama merangkul buat jadi kita yang lebih baik*_🙃
 So, tunggu apa lagi???
Ayo buruan gabung🤩


MENGENAL FATIMAH AZZAHRA,  PUTRI RASULULLAH SHALALLAHU 'ALAYHI WASALLAM.

Muhammad Ibrahim Salim menyatakan bahwa Fatimah adalah sayyidah (pemimpin) wanita seluruh dunia dan wanita ahli surga paling mulia. ''Dalam beribadah, dia adalah seorang putri yang bathul, yaitu yang tidak pernah berhenti dari ibadah,'' urai Salim dalam buku Perempuan-perempuan Mulia.

Sementara seperti diuraikan Dr Ali Syariati, Fatimah adalah wanita yang dikehendaki oleh Islam supaya wanita menjadi seperti itu. Konsep pandangannya dilukiskan oleh Nabi  sendiri.

''Beliau meleburnya dan memurnikannya di api kesulitan, kemiskinan, perlawanan, pemahaman yang mendalam, dan keajaiban manusiawi,'' papar Dr Ali yang dikutip dari buku Fatimah is Fatimah.

Fatimah terlahir pada tahun ke-5 sebelum diutusnya Muhammad menjadi Rasul. Kelahirannya bertepatan dengan sebuah peristiwa besar, yakni ditunjuknya Muhammad sebagai penengah ketika terjadi perselisihan antara suku-suku Quraisy tentang siapa yang berhak meletakkan kembali Hajar Aswad setelah Kabah selesai direnovasi.

Saat itu, Rasulullah sudah melihat pada diri putrinya tanda-tanda kebersihan dan kebaikan. Oleh karenanya, Nabi SAW memberinya nama Fatimah dengan gelar Azzahra' (yang bersinar wajahnya).

Fatimah tumbuh dewasa di rumah seorang Nabi yang penuh kasih. Nabi mendidik dan membimbingnya sedemikian rupa agar kelak ia menjadi seorang wanita yang benar-benar mampu meneladani akhlak, kehalusan hati, dan arahan-arahan yang beliau berikan.

Ketika usia Fatimah menginjak lima tahun, terjadilah peristiwa besar pada ayahnya, yakni turunnya wahyu Allah. Sejak itulah, ia mulai merasakan tahapan pertama dari tugas dakwah yang harus diemban ayahnya.

Fatimah sering menyaksikan gangguan kaum Quraisy kepada ayahnya, karena dia kerap menyertai Rasulullah. Seperti terjadi di Masjidil Haram, ketika Nabi sedang sujud tiba-tiba Uqbah bin Mu'ith melemparkan bangkai kambing ke punggung Nabi.

Belum pulih penderitaan itu, tiba-tiba ibunya, Khadijah wafat. Sejak kematian ibunya, Fatimah menyadari bahwa ayahnya sebagai Nabi tentu telah dihadang oleh beban yang amat berat dalam menjalankan dakwah, terlebih dengan wafatnya Abu Thalib, paman Nabi.

Maka, dengan setia, Fatimah terus mendampingi ayahnya untuk menggantikan peran ibunya. Dia lantas digelari Umm Abiha, ibu untuk ayahnya.


Kisah Pernikahan Ali dan Fatimah
Bismillah, ustadz mohon dijelaskan, apakah benar kisah mengenai Fatimah radhiyallahu ‘anha yang diam-diam telah jatuh cinta kepada sahabat Ali bin Abi thalib radhiyallahu ‘anhu sebelum mereka menikah? namun ia sangat menjaga cintanya hingga bahkan setanpun tidak tahu. Mohon penjelasannya, karena banyak umat yang menukil kisah ini. Jazaakumullah khayr, baarakallahu fiikum

Dari Azizah Al Aziz  via Tanya Ustadz for Android

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Riwayat shahih yang kami temukan tentang kisah pernikahan Ali dengan Fatimah  adalah riwayat yang disebutkan dalam sunan an-Nasai, Ibnu Hibban dan al-Hakim, dari sahabat Buraidah bin hashib radhiyallahu ‘anhu. Sahabat Buraidah radhiyallahu ‘anhu menceritakan,

خَطَبَ أَبُو بَكْرٍ، وَعُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَاطِمَةَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّهَا صَغِيرَةٌ» فَخَطَبَهَا عَلِيٌّ، فَزَوَّجَهَا مِنْهُ

Abu Bakar, dan Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah melamar Fatimah. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi jawaban, “Dia masih kecil.” Kemudian Ali melamarnya lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahkannya dengan Fatimah. (an-Nasai 3221, Ibnu Hibban 6948, al-Hakim 2705 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth dan Imam al-Albani).

Benarkah Fatimah Sangat Mencintai Ali?
Riwayat seperti yang disebutkan, tidak kami jumpai dalam referensi yang kami miliki. Karena itu, sebagai nasehat kepada kaum muslimin terkait berita yang lalu-lalang di sekitar kita. Baik melalui dunia maya maupun sms. Hendaknya kita bersikap hati-hati dan tidak mudah percaya. Bila perlu, ketika kita mendapatkan sebuah riwayat, tentang amalan atau kisah atau apapun bentuknya, kita bisa meminta teks arabnya. Dan JANGAN percaya dengan penyebutan ”(HR….)” Dengan itu, kita bisa menimbang kebenaran riwayat tersebut.

Tempo lalu, kami mendapatkan hadis yang disebar masyarakat melalui sms dan email. Tentang anjuran meminta maaf menjelang ramadhan kepada semua orang di sekeliling kita. Tidak segan-segan dalam informasi itu dicantumkan riwayat (HR. Ahmad). Padahal 100% itu dusta.

Terlebih disebutkan bahwa Fatimah radhiyallahu ‘anhu menyimpan rasa cinta kepada Ali bin Abi Thalib. Hanya saja, ada riwayat dari al-Harits dari Ali bin Abi Thalib, beliau menceritakan,

خطب أبو بكر وعمر يعني فاطمة إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فأبى رسول الله صلى الله عليه وسلم عليهما فقال عمر‏:‏ أنت لها يا علي‏.‏ فقلت‏:‏ ما لي من شيء إلا درعي أرهنها‏.‏ فزوجه رسول الله صلى الله عليه وسلم فاطمة فلما بلغ ذلك فاطمة بكت قال‏:‏ فدخل عليها رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال‏:‏ ‏”‏مالك تبكين يا فاطمة‏!‏ فوالله لقد أنكحتك أكثرهم علما وأفضلهم حلما وأولهم سلما

Abu Bakr dan Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah melamar Fatimah melalui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menerimanya.

Umarpun berkata kepada Ali: ’Engkau yang layak menjadi suaminya wahai Ali.’

’Aku tidak punya apa-apa selain baju besi yang sedang aku gadaikan.’ Jawab Ali.

Kemudian Rasulullah menikahkan Ali dengan Fatimah. Ketika berita pernikahan ini sampai kepada Fatimah, beliau malah menangis. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menemui Fatimah dan menanyakan,

”Apa yang membuat kamu menangis, wahai Fatimah? Demi Allah, aku telah menikahkan kamu dengan orang yang lebih pandai, lebih lembut, dan lebih awal masuk islam.”

Riwayat di atas disebutkan secara bersanad dalam kitab Usud al-Ghabah karya Ibnul Atsir (6/221).

Hanya saja, disana tidak disebutkan derajat keshahihan riwayat ini.

Sementara riwayat lain yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan Allah untuk menikahkan Ali dan Fatimah dengan mahar 400 dirham. Para ulama diantaranya Ibnul Jauzi dan ad-Dzahabi menilai riwayat ini palsu. (Ittihaf as-Sail bima li Fatimah min al-Manaqib, karya al-Munawi, hlm. 6).

Demikian,

Allahu a’lam

 Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Kebahagiaan pun melingkupi pasangan ini, meski mereka hidup serba kekurangan.

Belum genap setahun, Fatimah dikaruniai putra bernama Hasan. Nabi SAW sendiri yang membacakan adzan di telinga cucunya itu. Berselang satu tahun usia Hasan, lahirlah anak ke-2, Husain, pada bulan Syaban tahun ke-4 Hijriyah.

Pada tahun ke-5 Hijriyah, Fatimah kembali melahirkan seorang anak perempuan yang oleh Nabi SAW diberi nama Zainab. Dua tahun kemudian lahir kembali seorang putri yang diberi nama Ummu Kultsum.

Demikian Allah memberikan kenikmatan yang besar kepada Fatimah dengan menjadikannya sebagai penerus keturunan Nabi dan sebagai keturunan paling mulia yang pernah dikenal manusia.

Berita Terkait
Asma Binti Abu Bakar Ash-Shiddiq: Mulia, Cerdas, dan Pantang Menyerah
Zainab, Berjuang demi Bersatu dalam Islam
Penyesalan Berperang pada Bulan Haram
Rasulullah SAW sangat menyayangi putrinya itu. Rasulullah pernah berkata di atas mimbar, ''Sungguh, Fatimah bagian dariku. Siapa yang membuat dia marah, berarti telah membuat aku marah,'' tegas Rasulullah.

Fatimah meninggal di usia 27 tahun. Dia adalah seorang wanita yang dalam setiap gerak kehidupannya merupakan teladan yang patut ditiru, figur seorang istri yang shalihah dan sabar. Fatimah juga figur ibu teladan dalam mendidik putra-putrinya.

- Sosok Fatimah Az Zahra, putri bungsu Nabi Muhammad Shalallahu 'alayhiwasallam dengan Siti Khadijah, tidak asing bagi kaum muslim di seluruh dunia. Allah SWT telah menjanjikan surga kepada Fatimah yang juga menjadi role model perempuan Islam tersebut.
سَيِّدَاتُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ أَرْبَعٌ: مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَآسِيَةُ

Artinya: "Pemuka wanita ahli surga ada empat: Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulillah shallallahu 'alaihi wa sallam, Khadijah binti Khuwailid, dan Asiyah." (HR Muslim).

Putri Rasulullah, Fatimah Az-Zahra memiliki kepribadian yang sabar, lembut hati, suka menolong dan penyayang. Salah satu kisah kebaikan hati istri Ali bin Abi Thalib itu adalah tentang kalung miliknya.

Suatu ketika Rasullah sedang duduk di masjid bersama dengan para sahabat, tiba-tiba datang seorang musafir yang kehabisan bekal. Si musafir berkata kepada Rasul. "Ya Rasulullah, saya lapar sekali, berilah saya makanan. Saya tak punya pakaian kecuali yang saya kenakan, saya tak punya uang untuk bekal pulang. Tolong saya ya Rasul".

Rasul lalu menjawab "Sayang aku sedang tidak memiliki apa-apa untuk diberikan kepadamu, tetapi orang yang menunjukan kebaikan adalah sama dengan orang yang melakukannya."

Rasul lalu menyuruh si musafir untuk ke rumah putrinya, Fatimah Az Zahra. "Pergilah ke tempat orang yang dicintai Allah dan Rasulnya, dia lebih mengutamakan Allah dari pada dirinya sendiri, itulah Fatimah putriku."

Kemudian Rasulullah meminta sahabatnya untuk mengantar musafir ke rumah Fatimah. Ketika di rumah Fatimah, ternyata tidak ada sesuatu yang layak dimakan, Fatimah juga tidak punya uang untuk diberikan. Fatimah kemudian teringat kalung hadiah pernikahannya dengan Ali. Dengan hati ikhlas Fatimah lalu memberikan satu-satunya harta yang dimilikinya kepada si musafir. "Juallah kalung ini, mudah-mudahan harganya cukup untuk memenuhi kebutuhanmu," kata Fatimah.

Musafir itu lalu kembali ke tempat Rasul yang sedang berkumpul dengan sahabatnya dan memperlihatkan kalung yang diberikan Fatimah kepadanya. Rasul begitu terharu dan tak kuasa menahan tangis, putri tercintanya rela memberikan satu-satunya harta yang dimiliki untuk membantu si musafir itu.

Salah seorang sahabat bernama Ammar bi Yasir mengajukan diri untuk membeli kalung itu. "Berapa hendak kau jual kalung itu?" tanya Ammar bin yasir kepada si musafir.

"Aku akan menjualnya dengan roti dan daging yang bisa mengenyangkan perutku, sebuah baju penutup tubuhku dan uang 10 dinar untuk bekalku pulang". Ammar lalu membeli kalung itu dengan harga 20 dinar emas, ditambah sebuah baju, serta seekor unta untuk tunggangan si musafir.

Setelah itu Ammar berkata kepada budaknya yang bernama, Asham. "Wahai Asham, pergilah menghadap Rasulullah dan katakan aku menghadiahkan kalung ini dan juga engkau kepadanya. Jadi mulai hari ini kamu bukan budakku lagi tetapi budak Rasulullah."

Rasulullah yang menerima pesan Ammar tersenyum dan melakukan hal yang sama. Fatimah begitu berbahagia menerima hadiah kalung dari ayahandanya, meskipun dia tahu kalung itu adalah kalung miliknya yang diberikan kepada musafir. Dia juga mendapat hadiah seorang budak.

Fatimah yang berhati lembut bukan berbahagia mendapatkan budak, dia justru membebaskan Asham dan menjadikan Asham manusia merdeka. Asham begitu gembira karena dirinya tak lagi menjadi budak. Dia tersenyum dan tertawa hingga membuat Fatimah bingung. Asham lalu berkata.

"Aku tertawa karena kagum dan takjub akan berkah kalung itu. Kalung itu telah mengenyangkan orang yang lapar, telah menutup tubuh orang yang telanjang, telah memenuhi hajat seorang yang fakir dan akhirnya telah membebaskan seorang budak," jawab Asham.

Kisah ini bisa menjadi pelajaran dan hikmah agar selalu bersedekah meski dalam keadaan sulit.

Menjadi putri Rasulullah tak menghalanginya untuk ikut berjuang di jalan Allah. Ia termasuk seorang mujahidah yang turun ke me dan perang, termasuk Perang Uhud. Ia membantu kaum Muslimin dengan menyediakan air minum dan mempersiapkan urusan logistik, serta memberikan pengobatan bagi mereka yang terluka.

Sebuah hadis riwayat Tirmidzi menceritakan saat menemukan Rasulullah terluka dalam sebuah peperangan, Fatimah memeluknya dan membersihkan luka-lukanya. Ketika ia melihat semakin banyak darah yang keluar dari luka sang ayah, ia membakar potongan tikar dan membubuhkannya pada luka Rasulullah hingga melekat dan menghentikan darah itu.

Selain itu, Fatimah juga dikenal sebagai sosok perempuan yang terjun ke dunia politik saat mencalonkan suaminya, Ali bin Abi Tha lib, sebagai khalifah pertama penerus kepemimpinan ayahnya. Fatimah tampil sebagai orator untuk pemenangan suaminya, meski akhirnya sang khalifah yang terpilih adalah sahabat Nabi SAW la innya, yakni Abu Bakr as-Shidiq.

Fatimah Wanita yang tidak Mengalami Haid
"afwan out of topic"

Apakah benar Fatimah binti Muhammad tak pernah haidh seperti yang dikatakan media dakwah seperti dibawah ini,

“Taukah Anda siapa Wanita didunia ini yang tidak pernah mengalami Haid..??
Jawabnya adalah Siti Fatimah Az-Zahra Binti Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam bin Abdullah bin Abdul Muthalib…
Istri dari Sayidina `Ali Bin Abu Thalib
Ibu dari Sayidina Hasan & Husain..
Keistimewaan ini menjadikan Rasulullah memberikan gelar khusus kepada Fatimah, yaitu “Al-Batul” salah satu maknanya adalah “ORANG SUCI”.
Aisyah berkata bahwa Rasulullah Shalallahu’Alaihi Wasallam bersabda:
“Ketika aku dalam perjalankan ke langit, aku dimasukkan ke syurga, lalu berhenti di sebuah pohon dari pohon-pohon syurga. Aku tidak melihat yang lebih indah dari pohon yang satu itu, daunnya paling putih, buahnya paling harum. Kemudian, aku mendapatkan buahnya, lalu aku makan. Buah itu menjadi nuthfah di sulbi-ku. Setelah aku sampai di bumi, aku berhubungan dengan Khadijah, kemudian ia mengandung Fatimah. Setelah itu, setiap aku rindu aroma surga, aku menciumi Fatimah.”
(Tafsir Ad-Durrul Mantsur tentang surat Al-Isra’: 1; Mustadrak Ash-Shahihayn 3: 156)”

Dari Zia Ulhaq

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Bagian dari kodrat wanita adalah mengalami haid. Wanita di dunia dianggap normal, ketika dia mengalami haid. Ketika A’isyah ikut berangkat haji wada bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mengalami haid. Hal inipun membuat A’isyah bersedih, hingga beliau menangis. Sang suami yang penyayang menenangkannya,

’Kamu kenapa? Apa kamu haid?’ tanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

’Ya.’ Jawab A’isyah.

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ، فَاقْضِي مَا يَقْضِي الحَاجُّ، غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِي بِالْبَيْتِ

Sesungguhnya haid adalah perkara yang telah Allah tetapkan untuk putri Adam. Lakukan seperti yang dilakukan jamaah haji, hanya saja kamu tidak boleh thawaf di Ka’bah. (HR. Bukhari 294dan Muslim 1211)

Oleh karena itu, ketika ada berita bahwa ada salah satu wanita keluarga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak mengalami haid, yang disampaikan dalam rangka menunjukkan keutamaannya, selayaknya tidak langsung kita terima, namun kita periksa keabsahan berita itu. Karena kondisi ini menyalahi kodratnya wanita.

Apakah Fatimah tidak Mengalami Haid
Ada beberapa riwayat yang menyebutkan keutamaan Fatimah radhiyallahu ‘anha, yang menjelaskan bahwa beliau tidak mengalami haid.

Diantaranya hadis,

ابنتى فاطمة حوراء آدمية لم تحض ولم تطمث وإنما سماها الله تعالى فاطمة لأن الله تعالى فطمها ومحبيها عن النار

Putriku Fatimah manusia bidadari. Tidak pernah haid dan nifas. Allah menamainya Fatimah, karena Allah menyapihnya dan menjauhkannya dari neraka.

Hadis ini disebutkan al-Kinani dalam karyanya Tanzih as-Syariah, dan beliau menilainya hadis dhaif. Beliau mengatakan,

ليس بثابت وفيه غير واحد من المجهولين

Hadis ini tidak shahih. Dalam sanadnya terdapat beberapa perawi yang majhul (tak dikenal). (Tanzih as-Syariah, 1/412).

Dalam riwayat lain, dari Asma’ bintu Umais, beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ’Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihat fatimah mengalami haid atau nifas.’ Kemudian beliau bersabda,

أما علمت أن ابنتى طاهرة مطهرة فلا يرى لها دم فى طمث ولا ولادة

Tahukah kamu, putriku adalah wanita suci yang disucikan. Tidak ada darah ketika haid maupun ketika melahirkan.

Riwayat ini juga disebutkan al-Kinani, dan beliau mendhaidkannya. Beliau mengatakan,

أورده المحب الطبرى فى ذخائر العقبى وهو باطل أيضا فإنه من رواية داود بن سليمان الغازى

Disebutkan oleh al-Muhib at-Thabari dalam kitab Dzakhair al-Uqba, dan ini juga hadis bathil, karena dari riwayat Daud bin Sulaiman al-Ghazi.

Keterangan yang sama juga disampaikan al-Munawi, beliau berkomentar

لكن الحديثان المذكوران رواهما الحاكم وابن عساكر عن أم سليم زوج أبي طلحة. وهما موضوعان كما جزم به ابن الجوزى، وأقره على ذلك جمع منهم: الجلال السيوطي مع شدة عليه

Akan tetapi dua hadis yang disebutkan, yang diriwayatkan oleh Hakim dan Ibnu Asakir dari Ummu Sulaim, istri Abu Thalhah. Dan dua hadis itu palsu, sebagaimana yang ditegaskan Ibnul Jauzi, dan disetujui oleh beberapa ulama, diantaranya as-Suyuthi, dengan komentar yang sangat keras untuk hadis itu. (Ittihaf as-Sail, hlm. 12).

Allahu a’lam.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadilah Spesialis atau Generalis

Menjemput Impian Dengan Cara Yang Gila* 🔥

Menembus batas, Menjemput mimpi