Menulis akan membuat hidup produktif
Menulis akan membuat hidup produktif dan usia tak terbuang sia.
Banyak orang beranggap menulis membosankan, hidup tak berseni dan hanya milik mereka yang suka menyendiri. Ini adalah anggapan yang keliru dan sangat keliru sekali. Hanya mereka para pemalas, orang-orang bodoh, para pengglamor dunia, dan orang gila atau tergila-gila yang beropini dan beranggap bodoh seperti itu.
Justru dengan menulis membuat hidup lebih produktif, usia lebih bermanfaat tak terbuang sia-sia. Dengan menulis wawasan terus bertambah, detik-detik hayatnya terisi sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan orang lain, langkah dan akivitasnya tak kan terbuang ke perkara yang tiada manfaat sama sekali, karena dirinya tersibukkan oleh beragam informasi, fakta, wawasan, ilmu, pengetahuan, penelitian, pengamatan, observasi, survai yang harus tergali dan terkumpulkan sebagai referensi bahan yang akan ditulisnya.
kalian bisa bedakan dengan mereka yang hidupnya hanya gurauan, bermain-main, sekedar jalan-jalan, berpesta foya-foya, berglamor dengan dunia hiburan dan jenaka. Apa yang mereka dapatkan? Apa yang dapat mereka berikan! Apa manfaat yang terbagikan? Apa kebaikan dan adakah perubahan positif yang terzahirkan dari hati mereka? Saya yakin ada bisa menjawabnya sendiri. Dan itu lebih objektif dalam pandangan saya.
Menulis akan membentuk pribadi yang bijak dan santun.
Dengan menulis kepribadian si penulis akan semakin bijak dan santun. Karena ia telah belajar banyak dan akan terus belajar di saat dirinya terus mengembangkan tulisannya. Ia bukan hanya belajar dan mengambil faidah ilmu secara mentah-mentah, tapi Ia juga banyak belajar dari gaya bahasa dan format tulisan yang menjadi referensi tulisannya.
Ini adalah hal yang tak dapat terpisahkan, sedikit banyak pasti ia akan tertarik dan terpengaruh oleh gaya bahasa dan gaya penyampaian seseorang, terlebih setiap penulis pasti beharap tulisannya menarik, enak dibaca, tidak membosankan, bahasanya renyah dan hidup, mengenai sasaran dan tersampaikan maksud apa yang ia tuliskan.
Dengan alasan inilah dirinya harus banyak belajar gaya dan model penulisan yang bagus dan santun dari orang lain, dan dengannya ia harus terus berbijak dan santun dalam menulis, semua itu agar tulisannya bermanfaat dan berbekas bagi yang lain. Dan sikap bijak atau santun yang ia zahirkan dalam tulisan, juga akan berpengaruh pada pribadi dan sikap kesehariannya. Saat itu, ia bukan hanya belajar dari tulisan orang lain, ia pun banyak belajar dari ilmu yang selama ini ia tuliskan.
Menulis akan menghasilkan ide-ide baru
Dengan menulis seseorang akan berfikir dan terus berusaha mengembangakan pemahamannya dan kemampuan dirinya. motivasi inilah yang akan mendobrak dirinya menemukan ide-ide baru, karena di saat ia terjun dalam dunia tulis menulis, dirinya terus tertantang membuat gebrakan baru untuk menelurkan ide-ide dan gagasan teranyarnya.
Ide-ide baru hanya terhasilkan dari mereka para pemikir yang aktif, terus belajar dan bekerja keras mengembangkan kemampuan berfikirnya. dan dengan jalan menulis inilah ide-ide anyar itu akan terus bermunculan dan tersebarkan.
Oleh karena itu, berusahalah menulis apa yang terpikirkan, apa yang terlihat, apa yang terdengar, apa yang terasakan, apa yang terbaca, dan terbagikan dari orang lain. karena besar itu tiada tanpa adanya yang kecil, dan tingginya gunung bermula dari tumpukan pasir dan kerikil-kerikil, dan hamparan sahara adalah kumpulan pasir-pasir, dan bentangan sabana yang hijau adalah gabungan rerumputan yang indah.
Begitu juga sebuah ide atau gagasan, ia akan terus ada dan terkembangkan, dan ide yang besar pasti terawali oleh ide yang kecil, dan ide yang sepektakuler pasti tertumbuh dari ide yang biasa-biasa sebelumnya. semua terkaitkan dan tak terpisahkan, hanya kemalasan, sombong dan keengganan lah yang menjadikan ide-ide jumud, beku dan tak teranyarkan. menulislah, dan ide-ide baru pasti akan terus bermunculan di benak kalian, menulislah, dan ide-ide baru pasti akan mengantri untuk tertuliskan.
Menulis adalah salah satu media komunikasi yang terbaik.
Menulis bisa dijadikan sebagai media komunikasi yang terbaik, berapa banyak para ulama menuliskan ilmunya dalam kitab yang berjilid-jilid, berapa banyak para motivator membukukan gagasannya dalam bentuk tulisan, berapa banyak para pujangga mecoretkan tinta-tinta hikmahnya di lembaran kertas, berapa banyak para pemimpin dunia menyebarkan propanganda kekuasaannya lewat tulisan, dan masih banyak ... yang berapa banyak mereka mempengaruhi orang lain lewat tulisannya.... tergugah, tergerak, termotivasi, dan terbawa dalam perubahan setelah membaca sebuah tulisan.
Menulis adalah media komunikasi kita dengan orang lain, media untuk menyampaikan apa yang kita inginkan, menyebarkan apa yang kita gagaskan, dan mengajak orang lain serta menggiring mereka untuk ikut berfikir dan berkembang.
Dengan menulis kita pun bisa membuat orang lain menangis, terharu, tertawa, tersenyum, tersadar dari lalainya, dan tergugah untuk bangkit menjadi baik dan semangat. dan agar tulisan yang kita tulis benar-benar berbekas dan bermanfaat bagi yang lain, menjadi sebuah media komunikasi yang baik, awalilah tulisan itu dengan niatan yang baik pula, semata-mata mengharap pahala dan keridhaan-Nya, bukan malah tujuan dunia agar tekenal, terkenang, tersanjung, dan tujuan-tujuan semu lainnya.
Menulis akan melatih diri siap dikritik dan dievaluasi oleh yang lain serta melatih pemecahan sebuah masalah.
Menulis adalah media untuk menelurkan gagasan, menyampaikan ide-ide, dan mengkisahkan apa yang terpikirkan. di saat gagasan dan ide-ide itu tersebarkan dan terbaca oleh kalayak ramai, di saat itulah beragam opini akan muncul, entah itu setuju, atau berupa penegasan, atau ketidaksetujuan, berupa batahan atau sanggahan.
Saat itulah pikiran akan terlatih dalam menerima kritik dan evaluasi orang lain, apakah yang ia gagaskan atau ide yang tersampaikan benar atau tidak, sesaat itu pula ia akan terdorog untuk mencari pemecahan masalah, menggali dan mengumpulkan dalil-dalil dan opini pendukung akan kebenaran apa yang ia gagaskan dan ide yang tersampaikan.
Dari sinilah dirinya akan terus terlatih untuk bersikap kritis, aktif, dan berusaha mengembangkan diri dan kemampuannya. inilah proses belajar yang akan terus menuntut dirinya untuk belajar dan belajar. inilah manfaat dari menulis, dan tidak ada yang terlihat dari seringnya menulis kecuai kemanfaatan yang banyak dan faidah yang besar yang akan terpetik darinya.
Dan masih banyak sekali manfaat dari seringnya menulis, apa yang saya sampaikan di atas hanyalah sebagian kecilnya, besar harapan semoga berfaidah dan banyak memberikan manfaat serta menjadi motivasi bagi yang lain untuk menghidupkan dan membiasakan diri dalam dunia tulis menulis.
Menulis buku itu suatu aktivitas dan keterampilan yang tidak dimiliki oleh sembarang orang, keterampilan ini seharusnya dimiliki oleh para pelaku dunia pendidikan, termasuk mahasiswa,dosen dan generasi seperti kita semua yang dituntut untuk menghasilkan karya ilmiah. Akan tetapi, masih banyak orang yang merasa berat ataupun enggan menuangkan pemikiran-pemikirannya ke dalam sebuah buku.
Tahukah kalian bahwa menulis karya ilmiah seperti buku sangat banyak manfaatnya, baik itu untuk pribadi maupun untuk masyarakat umum. Bagi seorang dosen banyak manfaat yang bisa didapatkan dari menulis sebuah buku.
SELAIN ITU DENGAN MENULIS KITA PUNYA BANYAK PELUANG 🤩 DAN MANFAAT ‼️🥰
Membantu mempromosikan nama Jurusan, Fakultas dan Universitas
CONTOH Ketika sorang dosen menerbitkan sebuah buku, ia akan mencantumkan nama Jurusan, fakultas dan universitas tempatnya mengajar sebagai identitas. Secara tidak langsung hal ini merupakan bentuk promosi karena orang-orang akan mengenal universitas atau jurusan tempat dosen tersebut bertugas. Selain itu seorang dosen yang menulis dan menerbitkan buku akan memiliki nilai tambah dimata dunia. Selain kontribusinya bagi dunia pendidikan, hal ini juga menunjukkan bahwa dosen tersebut kompeten dalam bidangnya.
Menunjukkan pada dunia bahwa kalian memang mahir di bidangnya
Walaupun bukan hal yang utama, tetapi pengakuan dari dunia luar dan masyarakat umum terhadap diri Anda adalah penting. Ketika seorang dosen menulis buku setidaknya terjadi dua hal dalam prosesnya yaitu belajar dan berbagi. Menulis buku tidak seperti menulis opini, butuh lebih banyak referensi. Dengan banyaknya referensi ini penulis juga lebih banyak belajar tentang pemikiran-pemikiran orang lain dalam bidang yang sama. Selain itu dosen yang menulis buku juga membagikan bagaimana pemikiran ataupun sudut pandangnya terhadap bidang tertentu.
Sebagai media promosi diri dan meningkatkan value diri
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa menulis membuat seorang dosen memiliki nilai tambah dimata masyarakat umum. Apalagi jika tulisan tersebut mampu menginspirasi banyak orang. Dalam waktu singkat bisa jadi kalian akan diundang ke berbagai acara seminar yang berhubungan dengan buku yang telah kalian tulis.
Sebagai alat membangun jaringan (networking)
Memiliki banyak kawan dan koneksi merupakan sebuah asset bagi hidup kalian. Alih-alih mencari orang sebagai koneksi, merekalah yang akan mencari kalian. Ini salah satu manfaat menulis buku. Karena ketika kalian menuliskan gagasan-gagasan dalam karya ilmiah seperti buku setidaknya akan ada beberapa orang yang mencoba menghubungi kalian berdasarkan kontak yang tercantum dalam buku.
Mendapatkan pemasukan tambahan
Masalah financial ini seringkali menjadi alasan kuat bagi seseorang untuk menulis buku. Dengan menulis buku kalian akan mendapatkan pemasukan tambahan. Pemasukan tersebut bisa didapat dari royalti penjualan buku ataupun dari undangan-undangan untuk hadir dalam seminar atau acara bedah buku yang kalian tulis.
Terpacu untuk lebih kreatif
Sebagaimana kita tahu bahwa menulis adalah kegiatan yang juga memerlukan keterampilan. Semakin sering menulis, kalian akan semakin terlatih untuk berpikir kreatif, baik dalam mencari topik maupun dalam merangkai kata-kata menjadi sebuah tulisan yang menginspirasi.
Membagikan dan menyebarkan ilmu pengetahuan kepada orang lain
Salah satu manfaat yang terlihat jelas dari menulis buku adalah bahwa kalian berbagi ilmu kepada orang lain yang bisa jadi bagi mereka gagasan tersebut adalah sesuatu yang baru bagi mereka. Atau untuk beberapa orang yang bergelut dalam bidang yang sama dengan penulis bisa dijadikan bahan diskusi atau renungan.
Mendapat poin Angka Kredit
CONTOH Dosen yang menulis karya ilmiah berupa buku ajar atau buku referensi akan mendapat nilai angka kredit per judul. Angka kredit dosen ini tentu merupakan sesuatu yang penting bagi karir seorang dosen. 20 poin untuk buku ajar dan 40 poin untuk buku referensi dengan batas masing-masing 1 judul per tahun.
🤩
Keuntungan yang Kamu Dapat dengan Menulis Buku🤩‼️
Menurut sebagian besar orang, menulis buku adalah aktivitas yang membosankan dan tidak dapat membawa keuntungan yang relatif besar, benarkah? 🤔
Pada era seperti saat ini, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa menulis buku adalah sesuatu yang sia-sia dan membosankan. Tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa tidak ada keuntungan menulis buku sama sekali. Kondisi tersebut tidak dapat dilepaskan dari proses panjang yang harus dilalui oleh seorang penulis sebelum buku yang ditulisnya berhasil diterbitkan. Pada kenyataannya, asumsi orang-orang yang tidak menyukai aktivitas menulis memang benar adanya. Kita tidak bisa mengelak bahwa menulis buku memerlukan waktu yang relatif lama dan terkadang membosankan, terlebih bagi mereka yang pada dasarnya tidak terlalu menyukai dunia kepenulisan. Bahkan menulis buku tidak hanya membutuhkan pengetahuan atau asumsi yang kita miliki, tetapi juga membutuhkan data-data nyata yang bisa dijadikan sarana untuk memperkuat argumen kita. Oleh karena itu, terkadang kita memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk mengumpulkan data-data tersebut, baik melalui metode desk study ataupun melakukan wawancara langsung dengan narasumber. Kedua hal tersebut pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari proses pembuatan buku referensi.
Dibalik berbagai tanggapan miring dari orang-orang yang tidak menyukai aktivitas menulis tersebut justru sebenarnya ada beberapa keuntungan menulis buku yang bisa kita dapatkan. Keuntungan menulis buku yang akan kita dapatkan tentu sebanding dengan pengorbanan dan kerja keras yang kita lakukan selama proses pembuatan buku yang kita tulis tersebut. ada beberapa keuntungan menulis buku yang bisa kita dapatkan ketika kita mau melakukan aktivitas menulis.🤩🤩🤩
1. Sarana Untuk Self Expression
Aktivitas menulis pada dasarnya memungkinkan kita untuk bisa mengekspresikan perasaan, pikiran, dan keinginan. Dengan kata lain, kita bisa mengeluarkan uneg-uneg yang kita miliki secara bebas melalui tulisan. Ekspresi yang kita tuangkan dalam bentuk tulisan tersebut biasanya berawal dari sebuah perasaan dan pemikiran. Sebagai makhluk hidup, tentu kita dianugerahi hati dan akal untuk bisa merasakan apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan atas berbagai fenomena yang terjadi di sekitar kita. Menjadi sia-sia ketika semua perasaan dan pikiran kita hanya terpendam di dalam diri kita sendiri tanpa diekspresikan melalui tulisan. Pengekspresian melalui tulisan tersebut tentu memungkinkan orang lain untuk turut merasakan apa yang juga kita rasakan.
2. Ajang Untuk Personal Branding
Dengan menulis buku, kita bisa membangun citra diri sebagai orang yang berwawasan, memiliki intelektualitas tinggi, dan berkualitas. Artinya tulisan yang kita buat sebenarnya menjadi iklan tentang diri kita sendiri yang nantinya akan dilihat oleh orang lain. Bahkan melalui sebuah tulisan, kita bisa memiliki banyak relasi yang terkadang tidak kita duga. Relasi tersebut bisa berasal dari masyarakat umum yang secara sengaja ataupun tidak sengaja membaca tulisan kita. Dengan kondisi seperti itu, maka secara tidak langsung kita juga akan menjadi populer dan dikenal banyak orang. Apabila kita berada di dalam sebuah kelompok masyarakat ataupun organisasi, maka kita akan dicap sebagai orang yang pandai menulis sehingga berbagai urusan yang menyangkut tentang kepenulisan akan diserahkan kepada kita. Hal tersebut secara tidak langsung berkat personal branding yang kita buat melalui tulisan.
3. Membangun Self Confident
Apabila kita semakin baik dalam membuat tulisan, maka dengan sendirinya kita telah membangun citra diri sebagai seorang penulis yang berkualitas. Hal tersebut sejatinya juga berdampak pada pembangunan kepercayaan diri kita sendiri. Orang yang suka menulis tentu akan menjadi perhatian dan lebih menonjol dibandingkan dengan yang lain. Ketika banyak orang yang senang dan menikmati tulisan kita, maka kepercayaan diri kita secara tidak langsung juga akan meningkat. Pujian yang datang dari orang lain tentu menjadi tanda positif bahwa tulisan kita memang berkualitas dan layak diapresiasi. Banyaknya apresiasi tersebut tentu akan mendorong kita untuk menghasilkan tulisan yang lebih banyak lagi.
4. Sebagai Agent of Change
Melalui tulisan, seseorang bisa mempengaruhi puluhan hingga jutaan pemikiran orang lain. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari kekuatan tulisan itu sendiri. Kita secara bebas justru bisa menuangkan gagasan atau ide kita melalui tulisan yang kemudian bisa dikonsumsi oleh masyarakat luas. Apabila tulisan kita menarik, tidak mengherankan apabila banyak orang yang kemudian terpengaruh dan menyetujui ide-ide yang kita tuangkan ke dalam bentuk tulisan. Artinya sebuah tulisan yang kita buat bisa memengaruhi pemikiran pembaca, membentuk opini publik, dan menggerakkan minat pembaca sesuai dengan ide kita. Oleh karena itu, tulisan bisa membantu kita mengaplikasikan idealisme kita untuk mengubah sebuah kondisi masyarakat yang buruk ke kondisi yang lebih baik.
5. Sharing
Dengan menulis, kita bisa berbagi ide dan pengalaman. Hal tersebut mengandung maksud bahwa kita telah berhasil menjadi contoh guru teladan yang bisa jadi layak dicontoh oleh orang lain. Pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik di dalam hidup ini. Oleh karena itu, berbagai pengalaman yang kita miliki, baik yang berhubungan dengan penelitian atau tidak, tentu akan membawa dampak positif bagi orang lain. Menuangkan pengalaman ke dalam sebuah tulisan tentu akan bisa menjadi ajang untuk berbagi kepada orang lain. Bahkan orang lain bisa ikut merasakan apa yang juga kita rasakan. Kondisi tersebut secara tidak langsung juga menjelaskan bahwa kita memberikan banyak pelajaran kepada orang lain melalui tulisan.
6. Profit Making
Asumsi orang yang menganggap bahwa menulis tidak akan menghasilkan keuntungan yang besar pada dasarnya tidak selalu benar. Dengan menulis justru kita bisa mendapatkan banyak keuntungan menulis buku secara finansial. Sebagai contohnya, ketika kita sering menulis artikel di sebuah media massa dan dimuat, maka tentu kita akan mendapatkan honor yang tidak sedikit. Apabila kita mampu menulis buku yang berkualitas dan diterima oleh publik, maka kita juga akan mendapatkan keuntungan finansial atau royalti atas hasil penjualan buku tersebut. Meskipun demikian, keuntungan finansial tersebut tentu tidak dapat dilepaskan dari kualitas tulisan yang kita buat. Membuat tulisan yang berkualitas juga pada dasarnya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
7. Hidup Menjadi Lebih Sehat
Salah satu keuntungan menulis buku yang jarang diketahui oleh sebagian besar yaitu terkait dengan dampak kesehatan yang ditimbulkan. Dengan menuangkan berbagai ide dan gagasan, secara tidak langsung akan menghilangkan satu garis keriput di kantong mata kita. Selain itu, kegiatan menulis juga bisa mengencangkan kulit dan menyehatkan pikiran. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari aktivitas menulis sendiri yang menuntut kita untuk mengekspresikan berbagai hal yang kita pikirkan dan rasakan. Secara psikologis, kita bisa mencurahkan segala bentuk kesedihan atau perasaan yang mengganggu kita ke selembar kertas sehingga kesedihan yang kita rasakan bisa dibuang.
8. Sarana Untuk Berdakwah
Menulis pada dasarnya juga bisa digunakan seseorang untuk memberikan dakwah. Dengan kata lain, tulisan memungkinkan siapa saja untuk bisa menjadi penceramah tanpa mimbar. Satu ayat yang kita kutip pun bisa menjadi sebuah tulisan yang bermanfaat bagi orang lain. Hal ini pada dasarnya berlaku bagi semua agama, khususnya agama Islam yang cukup menghargai umatnya untuk terus menyebarkan ilmu pengetahuan kepada orang lain, baik ilmu agama ataupun non-agama. Oleh karena itu, seseorang tidak perlu menjadi seorang ahli agama untuk memberikan dakwah dari satu tempat ke tempat yang lain. Mereka justru bisa memanfaatkan tulisan sebagai sarana berdakwah yang dinilai lebih efektif karena sifatnya yang lebih praktis dan efisien. Bahkan melalui tulisan yang kita buat, kita justru bisa diundang sebagai pembicara dalam berbagai forum karena masyarakat telah mengetahui kualitas pengetahuan yang kita miliki.
JELAS ‼️ BAGI KITA SEMUA🤩✍️📚 .....BANYAK KELEBIHAN MENJADI SEORANG PENULIS
1. Memperluas Pengetahuan Atau Mencegah Pikun
Jikalau kalian adalah seorang penulis, benar tidak seandainya kalian seolah-olah harus menjadi guru kemudian mulai lagi menyebarkan ilmu yang didapatkan ke pembaca? Karena memang pada hukumnya, kamu harus berinisiatif membaca buku, lalu kamu tuangkan kata-kata ke dalam suatu karya. Ini akan membuka wawasan ilmu pula mengenai diksi dan genre tertentu dan melatih otak kita supaya cepat dalam berkata-kata.
2. Mengatasi Pengangguran Pada Diri Sendiri
Hayo ngaku? Siapa yang kayak begini? Untuk kalian yang merasa, tingkatkan!
Pekerjaan sebagai penulis itu tidak mudah, lho. Bahkan rela-relaan ada yang mengisi waktunya kosong untuk menulis. Bagi orang yang menganggur, manfaatkanlah moment ini sebagai bukti bahwa tulisanmu dan hidupmu tidak sia-sia. Pernah berkarya di bidang tulisan merupakan suatu wujud akan kamu yang memiliki semangat daya juang prestasi yang hebat. Sudah gitu, tulisan kita bisa menghasilkan rupiah atau pemberian tambahan sebagai gantinya.
3. Memperluas Pertemanan
Sebagai reward kalian menulis buku dan telah diterbitkan, tak jarang banyak pembaca yang ingin berinteraksi kepada penulis buku tersebut di media sosial. Dari aktivitas kepenulisan, kalian juga tak jarang memiliki teman yang satu bakat dengan kalian, alhasil dapat meningkatkan literasi pembaca.
4. Memperoleh Kepuasan Batin
Dengan menulis, kalian bisa melewati terjalan hati lewat tulisan. Dahaga capek atau lelah kalian tersalurkan berupa tulisan. Melaui bakat ini, kalian juga merasa bahwa aspek seseorang yang mengatakan menulis itu mudah, ternyata salah besar.
Buat tulisan itu susah, membuat seseorang harus lebih membanggakan tulisan tentang ilmu yang penulis bagi ketimbang segepok uang. Karena pembaca adalah uang besarnya bagi penulis dan ia menjadi guru besar bagi murid-muridnya.
5. Menulis Adalah Media Belajar✍️🥰
Menulis tidak sekedar menulis dengan ringkatan kata yang tercatat di dalam buku. Menulis juga salah satu gaya belajar yang dimiliki seseorang. Iya, seseorang yang memiliki gaya media belajar seperti ini umumnya pastilah yang suka mencatat apa yang didapatkannya dan berguna untuk kehidupannya.
Dengan alasan inilah penulis diharapkan untuk mampu membuat model penulisan yang bagus dan baik dari orang lain. Gaya bahasa yang mampu membuat pembaca menjadi lebih tahu lagi sama dengan pemikiran penulisnya. Kalau penulis saja dianggap tidak bisa menulis, bagaimana mau disebut sebagai penulis?
!
Komentar
Posting Komentar