LESTARIKAN LITERASI DENGAN AYO MENULIS

“LESTARIKAN LITERASI DENGAN AYO MENULIS !  ” 

*Lestarikan literasi dengan ayo menulis*
Memang berbicara tentang literasi, terkadang para milenial sekarang buang muka. Mengapa demikian? Karena memang Indonesia belum mengoptimalkan gerakan literasi itu sendiri. Dibanding dengan budaya menonton, sekarang di zaman modern ini memang para milenial lebih tinggi budaya menonton dibanding membaca dan mengenal budaya menulis itu sendiri.
Literasi itu kualitas atau kemampuan melek huruf/aksara yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu, makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya “kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, gambar).
Literasi juga kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya. Dengan pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan membaca kata dan membaca dunia.
Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa minat baca masyarakat Indonesia, termasuk siswa, sangat rendah. Dikatakan oleh Satria Dharma (Ketua Forum Pengembangan Budaya Literasi Indonesia) pada Seminar nasional yang digelar oleh Program Studi Bimbingan Konseling dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, bahwa hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) menyebutkan budaya literasi masyarakat Indonesia pada 2012 terburuk kedua dari 65 negara yang diteliti di dunia. Indonesia menempati urutan ke 64 dari 65 negara tersebut sementara Vietnam justru menempati urutan ke-20 besar.
nah selanjutnya gimana cara untuk membangun budaya literasi

*SEBELUM KITA MEMULAI MENULIS KITA PERLU DENGAN ADANYA INI*

1. Mengembangkan budaya baca.
Sekolah merupakan sarana pendidikan formal. Oleh karena itu, sekolah dapat dijadikan tempat untuk membudayakan membaca maupun menulis. Hal tersebut sangat berkaitan dengan peran pendidik dalam menerapkan pembelajaran berbasis literasi.
2. Mengoptimalkan peran perpustakaan.
Peran perpustakaan juga sangat penting untuk meningkatkan gerakan literasi. Perpustakaan merupakan gudang buku, sedangkan buku adalah sumber bacaan dan tulisan. Hal yang perlu perbaikbaiki saat ini adalah memaksimalkan peran perpustakaan untuk membangun budaya literasi.
3. Join komunitas literasi.
Komunitas literasi merupakan perkumpulan orang-orang yang gemar membaca dan menulis, komunitas seperti ini dapat berperan penting dalam meningkatkan minat membaca maupun menulis serta tempat untuk mendapatkan refensi-refensi yang baru dari hasil bacaan.
4. Membiasakan diri untuk menulis.
Literasi tidak hanya membaca, tetapi juga dilanjutkan dengan menulis. Pembiasaan menulis juga bisa didapatkan dari hasil baca dan mengeluarkan ide-ide atau refensi yang baru, membaca dan menulis memang keduanya tidak bisa dipisahkan.
5. Kunjungan ke pameran buku.
Berkunjung ke pameran-pameran buku juga adalah salah satu pentingnya dalam literasi dan tempat untuk menemukan buku-buku yang disukai atau yang lebih membuat tertarik untuk dibaca.
SEBELUM MENULIS KITA HARUS
*Minat atau kemauan untuk membaca* sumber motivasi yang sangat penting bagi pembaca untuk menganalisa dan juga membaca bacaan yang telah dibaca oleh orang yang membaca buku memang karena  ingin membaca buku tersebut dari hati, yang merupakan temuan belajar menggembirakan. Minat baca akan mempengaruhi bentuk juga kerumitan dalam menentukan cita-citanya kelak di masa yang akan datang.
Budaya literasi di Indonesia belum dianggap sebagai suatu hal yang penting. Minat baca bangsa sangat mengkhawatirkan, padahal dari membaca, kemampuan berbahasa lainnya seperti *menulis* dan berbicara akan meningkat. Membaca  itu jendela dunia yang membuat manusia dekat dengan karya sastra, buku, karakter bangsa, dan peradaban.
Literasi Informasi sebagai kemampuan untuk mengetaui kebutuan informasi untuk memecahkan masalah, mengembangkan gagasan, mengajukan pertanyaan penting menggunakan berbagai strategi pengumpulan informasi, menetapkan informasi yang cocok relevan dan otentik secara efektif menggunakan informasi tersebut untuk isu atau masalah yang dihadapi agar masyarakat melek pada sebuah informasi.
Budaya Literasi untuk melakukan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah proses membaca, menulis yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam sebuah proses kegiataan tersebut akan menciptakan karya. Literasi belum mengakar kuat dalam budaya bangsa kita. Masyarakat lebih sering menonton atau mendengar dibandingkan membaca apalagi menulis. Literasi budaya bertujuan untuk mencengah lunturnya budaya lokal akibat imbas dari masuknya budaya global yang sangat kuat.

*KALIAN Ingin Jadi Penulis?🤩*
Jika kalian ingin jadi penulis tapi tidak tahu apa yang harus kalian lakukan, inilah ada beberapa  tips yang bisa kalian coba. Namun ingatlah bahwa segala sesuatu untuk berhasil dan menjadi penulis besar membutuhkan proses yang tidak mudah. Harus ada harga yang dibayar di dunia ini, termasuk untuk menjadi penulis.  penulis pemula pelan-pelan akan bisa mulai kalian praktekkan.
1. Tentukan apa yang ingin kalian tulis
Tips untuk menjadi penulis pemula yang pertama itu tentukan apa yang ingin kalian tulis. Apakah berbentuk puisi, cerpen, novel, artikel atau tulisan bebas yang kreatif. Apakah tulisan itu bersifat fiksi atau kisah nyata, komedi, sedih atau romantis. Bersifat misteri atau rohani?
Pikirkan juga bacaan apa yang paling menarik kalian baca selama ini. Selama belum menentukan maka kalian akan kebingungan dengan apa yang seharusnya kalian tulis.
2. Latihan menulis berlatih. Tanpa latihan kalian tidak akan menjadi pandai dalam bidang apapun. Seorang atlet yang memenangkan pertandingan adalah atlet yang terus berlatih setiap hari. Sama seperti naik sepeda, kalian akan segera mahir jika terus berlatih. Begitu juga dengan menulis, semakin sering kalian menulis akan makin lancar menuangkan ide ke dalam kertas.
3. Nikmatilah proses menulis
Menjalani proses menulis sangat penting supaya kalian tidak cepat bosan dengan apa yang sedang kalian tulis. Nikmatilah, jangan sekali-kali kalian merasa terbebani dengan perkataan ‘aku harus nulis’, tapi sebaiknya berpikirlah bahwa ‘aku menikmati waktu menulisku’, ‘aku senang bisa menulis’, ‘aku bisa berekspresi dengan menulis’
4. Berekperimen
Kalian harus membiarkan kebebasan untuk bereksperimen dalam menulis, artinya kalian tidak harus terfokus pada satu genre cerita saja. Ini  salah satu cara untuk mengenali potensi kalian dalam menulis, apakah kalian  lebih cocok menulis genre yang satu atau yang lainnya.
Kalian pun boleh keluar dari zona nyaman menulis, misal jika selama ini kalian menulis fiksi, sesekali tulislah sebuah artikel. Ini akan meningkatkan ketrampilan menulis kalian.
5. Tentukan waktu menulis yang teratur
Ambillah 1 sampai 2 jam dalam sehari di sela-sela kegiatan kalian. Lebih baik menulis sedikit daripada tidak sama sekali. Ini akan membuat kalian juga lebih terbiasa menjadi penulis.
6. Bacalah lebih banyak buku
Sehari setidaknya ambil waktu untuk membaca buku, menonton berita di TV atau info di internet. Ini akan membuat kosakata kalian lebih banyak dan membuat kalian tahu tentang informasi yang sedang ngetrend saat ini. Ingat kalian menulis tujuannya juga untuk dibaca orang lain, maka pastikan kalau apa yang kalian tulis itu menarik.
7. Temukan wadah untuk menyimpan semua tulisan kalian
Temukan buku catatan untuk menyimpan semua tulisan kalian. Dengan begitu kalian bisa melihat kembali apa yang sudah kalian tulis dan kemajuan apa yang kalian dapatkan. Entah itu buku, komputer, flashdisk atau blog.
Kalian bisa memilih blog untuk menyimpan semua karya-karya yang mungkin sudah kalian kirim dan dimuat. Untuk yang belum dimuat sebaiknya kalian simpan ke dalam wadah yang lebih pribadi. Ingat ide adalah mahal
8. Minta teman untuk membaca tulisan kalian
Cara paling mudah untuk mengetahui apakah tulisan kalian sudah enak untuk dibaca adalah dengan meminta teman kalian membaca hasil karya. Mintalah juga saran dan pendapat darinya, tapi jangan sebal ya jika teman kalian berkomentar miring. Jadikan itu sebagai pendongktrak semangat untuk menulis yang lebih baik lagi.
9. Catatlah semua ide yang kalian dapatkan
Jika kalian mendadak menangkap ide cepat-cepatlah menulis semua ide itu di sebuah buku, kertas atau catatan di HP. Tulislah sebelum ide itu lenyap bila waktunya memungkinkan.
10. Carilah mentor dalam menulis
Terkadang kita memerlukan orang lain untuk membagi pengalman dalam menulis. Tak ada salahnya kalian berkenalan dengan penulis-penulis yang sudah lebih senior untuk menimba ilmu. Sekarang ada banyak penulis yang memiliki social media, bertemanlah dengan mereka.
Amati postingannya, tirulah sedikit cara mereka menulis, terkadang mereka senang kok berbagi ilmu dengan penulis pemula. Bahkan ada yang mengadakan kursus menulis gratis bagi para penulis pemula.
11. Coba kirim ke media
Mengirim ke media, baik koran, majalah, majalah elektronik, jika tulisan kalian berhasil  dimuat dan melihat ada nama kalian terukir di sana, itu akan sangat menyenangkan! Belum lagi jika ada honor yang kalian terima. Ini akan lebih memacu semangat dalam menulis. Cobalah sesekali mengikuti lomba menulis, ini juga akan membuat kalian terus semangat menulis, berlatih dan mengetahui sejauh mana kemampuanmu.
 12. Jangan menyerah
Intinya jangan mudah menyerah, jika karya kalian ternyata belum berhasil dimuat. Coba tulis lainnya dan kirim lagi. Belum dimuat bukan berarti tulisa jelek kok. Siapa tahu hanya belum pas saja dengan media yang kaliam kirimi itu. Mungkin isinya kurang sesuai dengan misi dan visi media itu. Selalu perbaiki tulisan kalian hari demi hari.
Pada intinya tidak ada aturan yang pasti dalam menulis, hanya jika ingin tulisan kita dibaca oleh banyak orang maka sebaiknya kita mempelajari tata bahasa yang mudah dimengerti. Tips untuk menjadi penulis pemula ini hanya sebagai saran buat kalian yang mau memulai menulis.
Banyak membaca, mencari informasi dan memperluas wawasan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FATIHAH NUR ISTIQOMAH

Menjadikan Hal yang Mustahil Menjadi Mungkin

DIRA ANDRAYANI