PENDIDIKAN KARAKTER ORANGTUA DAN ANAK
PENDIDIKAN KARAKTER ORANGTUA DAN ANAK
Hidup tidak melulu tentang uang, pangkat dan Jabatan.
Setiap orang mempunyai prinsip hidupnya masing-masing.
Dimana kesejahteraan hidup diperoleh dari hati yang selalu merasa tenang dan selalu bersyukur.
Kenapa ada orang yang selalu merasa sombong dan congkak.
Padahal segala popularitas, ketenaran hanya sesaat.
Hidup ditengah keluarga yang menuntut anak-anaknya menjadi pegawai Negri, Pegawai Pemerintahan, Mungkin itu adalah tuntutan hidup yang sangat besar.
Tantangan selalu diremehkan, dicemooh tidak pecus menjadi anak saat anak mengalami kegagalan adalah hal yang terberat. Support yang harusnya ia dapatkan, berbanding terbalik dengan penindasan oleh keyakinan yang keliru.
Tidak ada kata saling mendukung, hanya esensi untuk meningkatkan ego pribadi.
Dunia dan segala isinya hanyalah senda dan gurau.
Sebagai seorang perempuan, tentulah ini menjadi tantangan terbesar, bagaimana mematahkan keyakinan orangtuanya, bagaimana ia harus bangkit dan membuktikan pada dunia, bahwa ia mampu menjadi apa yang ia inginkan.
Mungkin banyak hal-hal diluar nalar kita yang sulit untuk dipahami hanya dengan sekali membaca saja. Dan banyak pula hal-hal yang membuat kita tertipu.
Yang pertama kita langkahkan adalah bagaimana mengambil langkah dan usaha untuk maju.
Perempuan selalu identik dengan kata-kata lemah, tidak mampu mengambil keputusan, hanya bisa pasrah dengan keadaan.
Kaum perempuan yang tidak mampu berdikari sendiri selalu menjadi penindasan kaum laki-laki.
Penindasan tidak melulu dengan perbuatan, tapi penindasan juga bisa berupa ucapan.
Ucapan yang menyakitkan jauh lebih membuat terluka dibandingkan dengan perbuatan atau tindakan yang membuat luka.
Hak sebagai anak untuk dilindungi, diberi motivasi hanya dijatuhkan dengan kata-kata kasar dan tidak pantas dikeluarkan oleh orangtua.
Jadilah orangtua yang bijak, orangtua yang mengerti apa yang diinginkan anak tampa harus diminta.
Jadikan anak anda adalah sahabat anda.
Anak anda adalah aset anda untuk menjeput syurgaNya Allah.
Maka dari itu, didiklah anak anda dengan hati bukan dengan emosi untuk esensi agar menjadi pegawai negri.
Anak anda adalah Generasi penerus anda, jangan jadikan anak anda menjadi monster yang nantinya akan menghancurkan diri anda sendiri.
Didiklah anak anda dengan semangat iman yang tinggi, semangat jiwa yang tinggi dan selalu optimis untuk hidup.
Bukan anak yang bermental cemen dan takut akan kehidupan.
Maka dari itu, berhati-hatilah dalam mendidik anak.
Hargai anak anda dengan pencapaian yang sudah ia lakukan. Karena setiap penghargaan yang ia dapatkan, semata-mata hanya ingin membuat anda bahagia dengan caranya.
Jangan kucilkan dunia mereka dengan ego anda.
Setiap detik, setiap menitnya semangat yang anda berikan pada anak anda sangat berarti untuk kehidupannya agar lebih baik lagi.
Bangun kedekatan, jiwa dan batin anda dengan anak Agar tercipta sinergitas yang kuat antara orangtua dan anak.
#PendidikanAnak
#EmansipasiWanita
#BloggerMahasiswaIndonesia
Hidup tidak melulu tentang uang, pangkat dan Jabatan.
Setiap orang mempunyai prinsip hidupnya masing-masing.
Dimana kesejahteraan hidup diperoleh dari hati yang selalu merasa tenang dan selalu bersyukur.
Kenapa ada orang yang selalu merasa sombong dan congkak.
Padahal segala popularitas, ketenaran hanya sesaat.
Hidup ditengah keluarga yang menuntut anak-anaknya menjadi pegawai Negri, Pegawai Pemerintahan, Mungkin itu adalah tuntutan hidup yang sangat besar.
Tantangan selalu diremehkan, dicemooh tidak pecus menjadi anak saat anak mengalami kegagalan adalah hal yang terberat. Support yang harusnya ia dapatkan, berbanding terbalik dengan penindasan oleh keyakinan yang keliru.
Tidak ada kata saling mendukung, hanya esensi untuk meningkatkan ego pribadi.
Dunia dan segala isinya hanyalah senda dan gurau.
Sebagai seorang perempuan, tentulah ini menjadi tantangan terbesar, bagaimana mematahkan keyakinan orangtuanya, bagaimana ia harus bangkit dan membuktikan pada dunia, bahwa ia mampu menjadi apa yang ia inginkan.
Mungkin banyak hal-hal diluar nalar kita yang sulit untuk dipahami hanya dengan sekali membaca saja. Dan banyak pula hal-hal yang membuat kita tertipu.
Yang pertama kita langkahkan adalah bagaimana mengambil langkah dan usaha untuk maju.
Perempuan selalu identik dengan kata-kata lemah, tidak mampu mengambil keputusan, hanya bisa pasrah dengan keadaan.
Kaum perempuan yang tidak mampu berdikari sendiri selalu menjadi penindasan kaum laki-laki.
Penindasan tidak melulu dengan perbuatan, tapi penindasan juga bisa berupa ucapan.
Ucapan yang menyakitkan jauh lebih membuat terluka dibandingkan dengan perbuatan atau tindakan yang membuat luka.
Hak sebagai anak untuk dilindungi, diberi motivasi hanya dijatuhkan dengan kata-kata kasar dan tidak pantas dikeluarkan oleh orangtua.
Jadilah orangtua yang bijak, orangtua yang mengerti apa yang diinginkan anak tampa harus diminta.
Jadikan anak anda adalah sahabat anda.
Anak anda adalah aset anda untuk menjeput syurgaNya Allah.
Maka dari itu, didiklah anak anda dengan hati bukan dengan emosi untuk esensi agar menjadi pegawai negri.
Anak anda adalah Generasi penerus anda, jangan jadikan anak anda menjadi monster yang nantinya akan menghancurkan diri anda sendiri.
Didiklah anak anda dengan semangat iman yang tinggi, semangat jiwa yang tinggi dan selalu optimis untuk hidup.
Bukan anak yang bermental cemen dan takut akan kehidupan.
Maka dari itu, berhati-hatilah dalam mendidik anak.
Hargai anak anda dengan pencapaian yang sudah ia lakukan. Karena setiap penghargaan yang ia dapatkan, semata-mata hanya ingin membuat anda bahagia dengan caranya.
Jangan kucilkan dunia mereka dengan ego anda.
Setiap detik, setiap menitnya semangat yang anda berikan pada anak anda sangat berarti untuk kehidupannya agar lebih baik lagi.
Bangun kedekatan, jiwa dan batin anda dengan anak Agar tercipta sinergitas yang kuat antara orangtua dan anak.
#PendidikanAnak
#EmansipasiWanita
#BloggerMahasiswaIndonesia
Komentar
Posting Komentar